Pages

Banner 468 x 60px

Selasa, 14 Januari 2014

Makna Simbolik Pada Lagu Dolanan “Mandhoplang”

0 komentar

MANDHOPLANG
Mandhoplang
kados pundi solahe wong nandur gedhang niku pripun
mandhoplang
paman Dhoplang nggih mekaten
mandhoplang
paman Dhoplang nggih mekaten
paman Dhoplang nggih mekaten
paman Dhoplang nggih mekaten











Makna Lagu Dolanan “Mandhoplang”
Analisis Simbolik Pada Lagu Dolanan “Mandhoplang”
            Lagu dolanan ini merupakan sebuah lagu yang dinyanyikan waktu bermain-main, dan diperagakan. Biasanya anak bermain-main dan menyanyikan lagu tepat pada bulan purnama, dengan menghafal serta  memahami lirik lagu pada tembang dolanan ini anak-anak belum mengetahui makna pada lagu yang dinyanyikan. Karena pada tahap awal anak-anak hanya berpotensi memahami lirik lagu, menghafal dan memainkan sesuai dengan tema lagu dolanannya. Pada lagu dolanan sesungguhnya menggugah minat dan mempunyai energi semangat yang baru, pada lagu ini juga mengandung unsur pendidikan pitutur (ajaran/moral). Tetapi anak-anak pada umumnya belum mengetahui secara utuh maknanya.
            Lagu dolanan “Mandhoplang” mengandung unsur pendidikan moral dan merupakan  lagu dolanan jenis profetik. profetik ini merupapan nilai-nilai wawasan kebijaksanaan kearah hidup yang lebih baik.  Nilai profetik biasanya terkait dengan hal kemanusiaan dan ketuhanan.
            Dari lirik lagu diatas meceritakan seseorang yang bertanya cara menanam buah pisang “nandur gedhang” secara translitasi dalam bahasa indonesia sudah jelas, bahwa menanam buah pisang itu menggunakan tunas, dan dirawat sampai berbuah. Kaitannya dengan lagu dolanan diatas yang mempunyai nilai profetik adalah makna yang terkandung pada lagu “Mandhoplang” itu berhubungan dengan kemanusiaan. Pada liriknya di sebutkan “kados pundi solahe wong nandur gedhang niku pripun” // bagaimana cara orang menanam buah pisang itu bagaimana//. Sebuah pertanyaan itu merupakan sebuah peroses orang untuk menanam sebuah kebaikan yang di simbolkan pada buah pisang.
            Karakteristik  pohon pisang yang tak mempunyai batang seperti pohon yang lainya merupakan suatu tujuan yang lurus. Proses pertumbuhan pisang menggunakan tunas, itu suatu tujuan manusia untuk menanam kebaikan sekecil tunas pisang yang akan di tanam, sehingga tumbuh daun satu bersatu. Proses itu yang mencerminkan sifat manusia dalam menanam sebuah kebaikan atau keburukan. Setelah tumbuh pohon pisang sangat berguna dari bagian bawah “bonggol”, batang “debog”, buah pisang “gedhang”, daun pisang “godhong gedhang”, jantung pisang “jentut”.
            Bagian bawah sampai atas pohon pisang sendiri mempunyai manfaat yang sangat luar bisa dan berkembang sesuai modernisasi sekarang. Dari bagian bawah sendiri dalam ilmu teknik dapat dijadikan sebagai bahan pengganti isi baterai contoh didalam baterai ABC,bagian buah pisang dapat jadikan metanol/ pengganti Bahan Bakar Minyak yang melalui proses fermentasi. dalam ilmu pertanian gabian bonggol dapat dijadikan sebagai pengganti makanan ternak sapi yang dicampur dengan bahan lainya. Para seniman menggunakan plepah pisang sebagai karya seni. Buah pisang sendiri dijadikan bahan makana, dan daunya di jadikan bahan pembungkus. Kita dapat memperoleh air dengan cara melubangi bonggol pisang untuk survival para pendaki saat kekurangan persediaan air.
            Manfaat pisang itu sebagai karakteristik manusia yang selalu memberi manfaat bagi makhluk lainnya dan bermanfaat timbal balik pada sesamanya. Seperti pohon pisang yang hidup satu kali saat berbuah dan setelah itu akan ditebang, sebagai ciri-ciri manusia yang berbuat baik akan memperoleh kebaik dan sebaliknya. Hal yang terlihat dalam karakter masyarakat yang menganggap hal baik akan selamanya di nilaik baik, jika terlihat buruk selanya akan buruk, seperti pohon pisang yang buahnya terserang hama, sebagus dan sebaik apapun pohonya yang menjadi penannda adalah buah yang dihasilkan pohon itu.
Kesimpulan Analisis

            Wawasan kebijaksanaan yang terkandung pada lagu dolanan “mandhoplang” adalah sebuah proses kita dalam berbuat kebaikan sesuai dengan jalan yang kita tempuh, baik buruknya hasil yang kita raih adalah hasil dari proses yang di jalani.
            Dalam kehidupan di dalam masyarakat pada umumnya ada 2 pilihan baik atau buruk, jika baik seperti yang tergambar pada lagu diatas buah pisang yang mempunyai sejuta manfaat pada makhluk lain atau sesamanya, dan buah pisang yang gagal karena prosesnya ada sebuh masalah predator sehingga buah yang tumbuh akan rusak dimakan hewan dan tidak mempunyai manfaat bagi sesama makhluk yang saling timbal balik.
            Proses penerapan makna karakter (pitutur) dipelajari saat mereka dewasa, saat kecil anank-anak hanya menghafal dan mempraktekan lagu dolanan secara alami untuk menjalin kebersamaan tanpa tahu maknanya.

0 komentar:

Posting Komentar