Pages

Banner 468 x 60px

Selasa, 19 November 2013

Makna Lagu Dolanan “Dhondhong Apa Salak”

4 komentar


LAGU DOLANAN

Dhondong Apa Salak
Dondong opo salak, duku cilik cilik
Andhong opo mbecak, mlaku thimik thimik
Adik nderek ibu, tindak menyang pasar
Ora pareng rewel, ora pareng nakal
Mengko ibu mesti mundut oleh-oleh
Kacang karo roti adik diparingi
Dondong opo salak, duku cilik cilik
Andong opo mbecak, mlaku thimik thimik
Adik nderek ibu, tindak menyang pasar
Ora pareng rewel, ora pareng nakal
Mengko ibu mesti mundut oleh-oleh
Kacang karo roti adik diparingi



  

Makna Lagu Dolanan “Dhondhong Apa Salak”    
Pada lagu dolanan bocah “Dhondhong Apa Salak” mempunyai makna yang dalam pada implementasi kehidupan yang nyata (pendidikan karakter). Dalam kehidupan di dunia ini kita di hadap oleh beberapa karakter dan sifat yang berbeda-beda pada setiap orang. Lagu dolanan ini menyimbulkan pada buah “Dhondong” dalam bahasa Indonesia diartikan buah kedondong dan buah salak. Kita ketahui bahwa buah salak dan kedondong mempunyai ciri-ciri fisik yang berbeda.
            Buah kedondong pada kulit luar bertekstur halus dan bergaris, didalamnya mempunyai buah yang berduri dan berserat serta mempunyai rasa yang masam. Hal itu memncerminkan sifat seseorang yang memperlitahkan sisi luar yang baik dan lembut, tetapi hati, fikiran, sifat dan karakternya tidak baik ibarat buah kedondong yang buahnya terlihat bagus dari luar tetapi bila dilihat dari dalam terlihat kasar. Pada lagu dolanan tersebut juga menggambarkan buah salak, buah salak dilihat dari segi luar kasar tetapi dalamnya lembut dan mempunyai buah manis kemasaman, pada nilai karakter buah salah menggambarkan sifat orang yang luarnya terlihat kasar tetapi hati dan sifatnya baik. Lebih baik menjadi buah duku yang luar (lahir) dalamnya (batin) terlihat baik.
            Lagu dolanan “Dhondhong Apa Salak” juga menggambarkan kendarakaan Andhong dan becak, disini menggambarkan sebuah usaha seseorang untuk meraih kebaikan, Andhong disini menggunakan tenaga hewan (kuda), dan becak menggunakan tenaga manusia dengan mengail roda “onthel”. Pada pendidikan karakter ini menggambarkan kita sebagai manusia harus berusaha sendiri dengan maksimal tanpa merepotkan orang lain atau makhluk lain seperti yang digambarkan pada kendaraan Andhong dan becak.
            Dari makna lagu dolanan diatas kita dihadapkan dua karakter yaitu baik dan buruk serta menggambarkan sebuah usaha, bagaimana kita dapat mengambil makna positif sebagai pendidikan karakter kita dan sebagai pandangan hidup orang yang penuh argumentasi seperti lagu dolanan “Dhondhong Apa Salak”


Read more...

Minggu, 16 Juni 2013

Filsafah dan Pandangan Hidup Orang Jawa

0 komentar


Kalsafah Jawa Dan Arti Dalam Bahasa Indonesia 



1.                  Ngelmu iku
Kalakone Kanti Laku
Lekase Lawan Kas
Tegese Kas Nyantosani
Setya Budaya kesejahaya Pangekese Dur Angkara

Ilmu (Hakikiat) itu diraih dengan cara menghayatinya
Dalam setiap perbuatan dimulai dengan kemauan
Artinya kemauan membangun kesejahteraan terhadap sesame
Teguh membudi daya Menaklukan angkara ( kesusahan)

2.                  Angkara Gung
Nen angga anggung gumulung
Ngegolonganira
Tenyejukan triloka lekeri kongsi
Yen den umbar ambabar dadi rubeda

Nafsu angkara yang besar
Ada di dalam diri kuat menggumpal
Menjangkau hingga tiga zaman
Jika dibiarkan kerkembang akan
Berubah menjadi gangguan

3.                  Beda lamun kang wus sengkem
Reh ngasamun
Semune ngaksama
Sesamane bangsa sisip
Sarwa sareh saking mardi martatama

Berbeda dengan yang sudah menyukai dan menjiwai
Watak dan perilaku memanfaatkan pada sesame
Selalu sabar berusaha menyejukan suasana


4.                  Taman limut
Durgameng tyas kang weh limput
Kerem ing karamat
Karana karoban ing sih
Sihing sukma ngrebda saardi pengira

Dalam kegelapan
Angkara dalam hati yang menghalangi
Larut dalam kesakralan hidup
Karena tenggelam dalam samodra kasih saying
Kasih saying sukma ( sejati ) tumbuh berkembang sebesar gunung

5.               Yeku patut tinulat tulat tinurut
Sapituduhira
Aja kaya jaman mangkin
Keh pra mudha mundhi diri
Rapal makna

Itulah yang pantas ditiru
Contoh yang patut diikuti
Seperti semua nasehatku
Jangan seperti zaman nanti
Banya anak muda yang menyombongkan diri
Dengan hafalan ayat

6.               During becus kesusu selak besus
Amaknani rapal
Kaya sayid weton mesir
Pendhak-pendhak angendhak
Gunaning jalma

Belum mumpuni sudah berlagak pintar
Menerapkan ayat seperti sayid dari mesir
Setiap saat meremehkan kemampuan orang lain




7.               Kang kadyeku
Kalebu wong ngaku aku
Akale alangka
Elok Jawane denmohi
Paksa langkah ngangkah met
Kawruh ing mekah

Yang seperti itu
Termasuk orang mengaku-aku
(padahal) kemampuan akalnya dangkal
Keindahan ilmu Jawa malah ditolak
Sebaliknya memaksa diri mengejar ilmu dimekah

8.                  Nora weruh
Rosing Rasa kang rinuruh
Lumeketing angga
Anggere padha marsudi
Kana kene kaanane nora beda

Tidak memahami hakikat ilmu yang dicari
Sebenarnya yang ada di dalam diri
Asal mau berusaha
Sana sini (ilmunya) tidak berbeda

9.               Uger Lugu
Den ta mrih pralebdeng kalbu
Yen Kabul kabuka
Ing drajad kajating urip
Kaya kang wus winahya sekar srinata

Asal tidak banyak tingkah
Agar supaya merasuk kedalam sanubari
Bila berhasil terbuka derajad kemuliaan hidup yang sebenarnya
seperti yang elah tersirat




10.           Basa ngelmu
Mupakate lan panemune
Pasahe lan tapa
Yen sutriya tanah jawi
Kuna kuna kang ginilut tripakara

Yang namany ilmu
Dapat berjalan bila sesuai dengan cara pandang kita
Dapat dicapai dengan usaha yang gigih
Bagi satria tanah Jawa
Dulu yang menjadi pegangan adalah tiga perkara

11.           Lila namun kelengan nora gegetun
Trima yen ketaman
Sakserik sameng dumadi
Tri legawa nalangsa srah ing bathara

Ikhlas bila kehilangan tanpa menyesal
Sabar bila hati disakiti sesame
Lapang dada sambil berserah diri pada Tuhan

12.           Bathara Gung
Inguger graning jajantung
Jenek hyang wisesa
Sana pasenedan suci
Nora kaya si mudha mudhar angkara Tuhan Maha Agung

Diletakkan setiap hela nafas
Menyatu dengan Yang Maha Kuasa
Tegus mensucikan diri
Tidak seperti yang mudha
Mengumbar nafsu angkara





13.           Nora Uwus
Kereme anguwus uwus
Uwose lan ana
Mung janjine muring muring
Kaya buta buteng belah anganiaya

Tidak henti-hentinya gemar menencaci maki
Tanpa ada isinya kerjaanya marah-marah
Seperti raksasa : Bodoh
Mudah marah dan menganiaya sesame


14.                 Sakeh luput
Ing angga tansah linimput
Linimpet ing sabda
Narka tan ana udani
Lumuh ala ardane ginawa gada

Semua kesalahan dalm diri selalu ditutupi
Penuh basa-basi mengira tak ada orang yang mengetahui
Katanya enggan berbuat jahat
Padahal tabiat buruknya membawa kehancuran


15.              Durung punjul
Ing kawruh kaselak jujul
Kaseselan hawa
Cupet kapepetan pamrih
Rangeh nedya anggambuh
Mring hyang wisesa

Belum cekap ilmu
Buru-buru ingin dianggap pandai
Tercemar nafsu selalu merasa kurang
Dan tertutup oleh pamrih
Sulit untuk manunggal pada Yang Maha Kuasa




꧎ ꦊꦷꦁꦸꦉꦶꦇꦡꦁ MH.


ꦑꦸꦄꦸꦊꦉꦛꦊꦾꦋꦁꦞꦁꦟꦓꦁꦀꦶꦋꦸꦺꦊꦔꦻꦃꦼꦌꦈ꧋


ꦊꦷꦁꦷꦽꦑꦶꦆꦥꦶꦁꦚꦼꦂꦷꦏꦷꦽꦉꦼꦺꦍꦻꦐꦡꦄꦽꦆ꧋


ꦊꦷꦁꦸꦉꦶꦇꦘꦷꦏꦥꦉꦶꦃꦶꦀꦆꦸꦉꦔꦸꦉꦡ꧌


꧎ꦇꦷꦺꦏꦻꦐꦑꦂꦀꦁꦔꦶꦁꦶꦑꦶꦇꦑꦷꦽꦐꦸꦁꦑꦐꦶꦇꦷꦏꦸꦈꦎ꧌


ꦁꦸꦈꦸꦁꦿ꧋

Read more...