MANDHOPLANG
Mandhoplang
kados pundi solahe wong nandur
gedhang niku pripun
mandhoplang
paman Dhoplang nggih mekaten
mandhoplang
paman Dhoplang nggih mekaten
paman Dhoplang nggih mekaten
paman Dhoplang nggih mekaten
Makna Lagu Dolanan “Mandhoplang”
Analisis Simbolik Pada Lagu Dolanan “Mandhoplang”
Lagu dolanan
ini merupakan sebuah lagu yang dinyanyikan waktu bermain-main, dan diperagakan.
Biasanya anak bermain-main dan menyanyikan lagu tepat pada bulan purnama,
dengan menghafal serta memahami lirik
lagu pada tembang dolanan ini anak-anak belum mengetahui makna pada lagu yang
dinyanyikan. Karena pada tahap awal anak-anak hanya berpotensi memahami lirik
lagu, menghafal dan memainkan sesuai dengan tema lagu dolanannya. Pada lagu
dolanan sesungguhnya menggugah minat dan mempunyai energi semangat yang baru,
pada lagu ini juga mengandung unsur pendidikan pitutur (ajaran/moral).
Tetapi anak-anak pada umumnya belum mengetahui secara utuh maknanya.
Lagu
dolanan “Mandhoplang” mengandung unsur pendidikan moral dan
merupakan lagu dolanan jenis profetik.
profetik ini merupapan nilai-nilai wawasan kebijaksanaan kearah hidup yang
lebih baik. Nilai profetik biasanya
terkait dengan hal kemanusiaan dan ketuhanan.
Dari
lirik lagu diatas meceritakan seseorang yang bertanya cara menanam buah pisang
“nandur gedhang” secara translitasi dalam bahasa indonesia sudah jelas,
bahwa menanam buah pisang itu menggunakan tunas, dan dirawat sampai berbuah.
Kaitannya dengan lagu dolanan diatas yang mempunyai nilai profetik adalah makna
yang terkandung pada lagu “Mandhoplang” itu berhubungan dengan
kemanusiaan. Pada liriknya di sebutkan “kados pundi solahe wong nandur
gedhang niku pripun” // bagaimana cara orang menanam buah pisang itu
bagaimana//. Sebuah pertanyaan itu merupakan sebuah peroses orang untuk menanam
sebuah kebaikan yang di simbolkan pada buah pisang.
Karakteristik pohon pisang yang tak mempunyai batang
seperti pohon yang lainya merupakan suatu tujuan yang lurus. Proses pertumbuhan
pisang menggunakan tunas, itu suatu tujuan manusia untuk menanam kebaikan
sekecil tunas pisang yang akan di tanam, sehingga tumbuh daun satu bersatu.
Proses itu yang mencerminkan sifat manusia dalam menanam sebuah kebaikan atau
keburukan. Setelah tumbuh pohon pisang sangat berguna dari bagian bawah “bonggol”,
batang “debog”, buah pisang “gedhang”, daun pisang “godhong
gedhang”, jantung pisang “jentut”.
Bagian bawah
sampai atas pohon pisang sendiri mempunyai manfaat yang sangat luar bisa dan
berkembang sesuai modernisasi sekarang. Dari bagian bawah sendiri dalam ilmu
teknik dapat dijadikan sebagai bahan pengganti isi baterai contoh didalam
baterai ABC,bagian buah pisang dapat jadikan metanol/ pengganti Bahan Bakar
Minyak yang melalui proses fermentasi. dalam ilmu pertanian gabian bonggol dapat
dijadikan sebagai pengganti makanan ternak sapi yang dicampur dengan bahan
lainya. Para seniman menggunakan plepah pisang sebagai karya seni. Buah pisang
sendiri dijadikan bahan makana, dan daunya di jadikan bahan pembungkus. Kita
dapat memperoleh air dengan cara melubangi bonggol pisang untuk survival
para pendaki saat kekurangan persediaan air.
Manfaat
pisang itu sebagai karakteristik manusia yang selalu memberi manfaat bagi
makhluk lainnya dan bermanfaat timbal balik pada sesamanya. Seperti pohon
pisang yang hidup satu kali saat berbuah dan setelah itu akan ditebang, sebagai
ciri-ciri manusia yang berbuat baik akan memperoleh kebaik dan sebaliknya. Hal
yang terlihat dalam karakter masyarakat yang menganggap hal baik akan selamanya
di nilaik baik, jika terlihat buruk selanya akan buruk, seperti pohon pisang
yang buahnya terserang hama, sebagus dan sebaik apapun pohonya yang menjadi
penannda adalah buah yang dihasilkan pohon itu.
Kesimpulan Analisis
Wawasan
kebijaksanaan yang terkandung pada lagu dolanan “mandhoplang” adalah
sebuah proses kita dalam berbuat kebaikan sesuai dengan jalan yang kita tempuh,
baik buruknya hasil yang kita raih adalah hasil dari proses yang di jalani.
Dalam
kehidupan di dalam masyarakat pada umumnya ada 2 pilihan baik atau buruk, jika
baik seperti yang tergambar pada lagu diatas buah pisang yang mempunyai sejuta
manfaat pada makhluk lain atau sesamanya, dan buah pisang yang gagal karena
prosesnya ada sebuh masalah predator sehingga buah yang tumbuh akan rusak
dimakan hewan dan tidak mempunyai manfaat bagi sesama makhluk yang saling
timbal balik.
Proses
penerapan makna karakter (pitutur) dipelajari saat mereka dewasa, saat
kecil anank-anak hanya menghafal dan mempraktekan lagu dolanan secara alami
untuk menjalin kebersamaan tanpa tahu maknanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar