Sandhangan
Swara
Sandhangan
swara digunakan untuk mengubah
bunyi vokal huruf dasar (dentawyanjana) dan huruf pasangan.
Jumlah sandhangan swara 5 buah yaitu:
a. ꦶ
disebut ulu (wulu) ditulis di atas huruf sebagai
penanda bunyi i; bila yang diberi sandhangan adalah
huruf pasangan yang terletak di bawah huruf dasar, sandhangan
wulu berada di atas huruf yang di-pasang-i.
Contoh:ꦀꦶꦄꦶ꧋ ꦇꦃꦶ꧋ꦄꦎꦠꦶ꧋ꦊꦄꦛꦶ꧋ꦆꦏꦞꦶ꧋ꦏꦁꦙꦙꦶ꧋ ꦂꦁꦟꦶ꧋
b. ꦸ disebut suku
ditulis bersambung dengan huruf atau pasangan yang
diberi sandhangan sebagai penanda bunyi u.
Contoh: ꦉꦸꦎꦸ꧋ꦑꦸꦄꦸ꧋ꦂꦁꦙꦹ꧋ꦄꦁꦹ꧋ꦏꦹꦏꦞꦿ
c. ꦺ disebut taling
ditulis di depan huruf dasar yang diberi sandhangan sebagai penanda
buyi é atau è; bila yang diberi sandhangan
adalah huruf pasangan, letak taling di depan
huruf yang di-pasang-i.
Contoh:ꦺꦄꦺꦁ꧋ꦐꦺꦈ꧋ꦄꦝꦺꦁꦦ꧋ꦐꦺꦁꦟꦄꦿ꧋ ꦊꦺꦎꦖꦁꦿ
d. ꦺ ---ꦻ disebut taling
tarung, ditulis mengapit huruf yang diberi sandhangan
sebagai penanda bunyi o; bila yang diberi sandhangan
adalah huruf pasangan yang terletak di bawah huruf dasar, taling
tarung mengapit huruf dasar yang di-pasang-i, sedangkan
pada huruf pasangan yang terletak di belakang huruf dasar
yang di-pasang-i, taling berada di
depan huruf dasar yang di-pasang-i dan tarung-nya
di belakang pasangan.
Contoh:ꦺꦉꦻꦺꦃꦻ꧋ꦏꦺꦁꦟꦻ꧋ꦀꦺꦏꦞꦻ꧋ꦀꦏꦿꦺꦑꦝꦼꦻ꧋
e.
ꦷ disebut pepet, ditulis di atas huruf, sebagai penanda
bunyi e; bila yang diberi sandhangan adalah huruf pasangan
yang terletak di bawah huruf dasar, pepet terletak di
atas huruf dasar yang di-pasang-i. Bila pepet digunakan
bersama-sama dengan sandhangan cecak, tanda cecak
berada di tengah-tengah pepet. Bila digunakan bersama-sama sandhangan
layar, tanda layar berada di samping pepet.
Contoh:ꦊꦷꦐꦷꦉꦿ꧋ꦀꦎꦷꦿ꧋ꦄꦷꦁꦙꦷꦉꦿ꧋ꦇꦷꦃꦷꦼ꧋ꦑꦁꦟꦷꦉꦿ꧋ ꦇꦷꦐꦷꦽ
Huruf ꦉ bila mendapat sandhangan pepet ini
mempunyai bentuk tersendiri yaitu (huruf pasangan-nya
ꦷꦝ).
Contoh: ꦓ꧋ꦏꦷꦇꦿ꧋ꦀꦏꦝꦷꦼ꧋ꦀꦏꦿꦑꦝꦷꦇꦿ꧋
Huruf ꦃ bila mendapat sandhangan pepet mempunyai
bentuk tersendiri yaitu ꦊ꧆ (huruf pasangan-nya
ꦞ꧆ ).
Contoh: ꦊ꧆ꦐꦷꦅꦿ꧋ꦊ꧆ꦏꦥꦷꦁꦿ꧋ꦇꦌꦄꦞ꧆ꦁ꧋ꦊ꧆ꦐꦷꦼ꧋ ꦇꦌꦄꦞ꧆ꦐꦷꦼ꧋
0 komentar:
Posting Komentar