Dasamukha Berjumpa Nandi Dan Siwa
Di Gunung kailasa pula begawan Waisrawana diserang oleh Dasamukha
hingga dikalahkan.
Demikian itu Dasamukha,tidak habis fikir jengkel sang
kaka dari peperangan. Pergilah kamu Sarawancala. Kedatanganya kesana, penglihatanya
tidak kendaraan bersayap si Puspaka,
mengambillah dia di tandai karena melaksanakan kemenangan, dari barang yang
sangat berharga akhir dari semuanya gunung Kailasa . kalau tiba lagi di puncak lereng gunung, bertemu
anak buah Bathara denya dan para pengikut siwa. Yatnanapa lah sang penjaga
pintu Bathara.
Berbalik sendiri sepuluh tengkuk (saile kridati sangkuwah praninam
) jengkel (sawersan agamyah ) buku bersinar
,,Ai sang
Dasamuka, kembali lagi kamu, janganlah tiba di puncak gunung tertinggi. Ini
saat yang tepat bagi bhatara sangkara. Jadi
tiba semua makhluk hidup sejati di puncak gunung. Menggerakkan kebawah kamu
lagi, mungkin dosa kamu ”
Barusaja demikian sang Nandiswara
berbicara, pergi(lah) sang Dasasya juga makhluk bersayap. Kemudian (ia) marah
dan bertanya, , siapa sangkara ?’’ begitu pertanyaan(nya). Meninggalkan muka
sang Nandiswara, melihat kepala
dia kata(nya). Sekian lama (Ia) tertawa terbahak-bahak. (ia)marah. Meninggalkan
Sang ,itulahsebab(nya) membebaskan kutukannya, kata(nya):
Yasmat
wanaramurtim mam drsiwa raksasa durmate
Moksitam
awajanise awahasan ca muncasi
Bagaimna mungkin
sang Nandiswara, penglihatanya
kepada (wanaraku)
ia. Itulah sebabnya karena jijik
dan hina (ia) tertawa
terbahak-bahak (kowe) kemurkaanmu.
Itulah sebab(nya) karena hatinya seperti orang yang sombong (menurut) menurut
keadaan dan kelahiran sana(nya) kemudian. Semoga kelak menjadi seperti
laki-laki perkasa. Meskipun demikian jika (ia) bagaimana tidak demikian
perkataan perbuatan pada kehidupan dahulu(nya).
Tetapi
dia tidak mempercayai kutukan Dasasya,
kian lama juga kemarahan(nya). oleh karena itu Kailasagiri memeluk dua alas tanganya. oleh
karena itu dia ( cancalitolah ta ya kenggut minggut kasangga de nikang)
raksas kematian. Tersenyum memperlihatkan giginya asal-usul tuan besar di titik puncak. Jari kaki kiri empu ragu puncak gunung itu Mungkin kekacauan yang gaduh di jalan yang
kuat. Hadiah itu terpencet kedua tangan Dasanana. Berteriak hingga raksasa
kematia bertindak begitu buas(-nya) (kapidanamrat) kedua
tangannya. Dari duniana bawah hingga jagad raya bertindak ( panghriknya
) gema.
Kebaikan
hati tuan besar dengan kolam ikan ditingalkan,
benih (-nya ) untuk tangan yang tiada cacat, kemudian begitu jalan
ceritanya katanya :
,,itu
putusku Dasagriwa, aku sangat senang bertindak sesukamu juga kedatanganmu, aku
bertindak dan jeritanmulah yang menggoncangkan jagad raya.Tidak ada
manusia sehingga kekuatan itu pulih kembali.
Yasmat
lokastrayas twete rawete bhayam agatah
Tasmat
twa rawano nama nama tena bhawisyati
Kolam
nama di jelma oleh bergema dahsyad.
Oleh karena itu alasan itu jagad rayaNya menggoncangkan dan menghawtirkan dari
gunung-gunung
itu.
Yasmat
ramano nama
Oleh karena itu si Rawana memberi menyangka di dunia dan jalanlah
sebagaimana. satu
persatu telah aku ketahui.
Demikian juga tuan besar, keberangkatan hingga Rawana akhir pengabdian. Dan
pertama kali si Puspaka memiliki kendaraan supranatural( makhluk gaib). Berputar
ke prthiwimandala, gugur sebagai pemimpin kesatria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar